Jumat, 21 Januari 2011

Sejarah PSM Makassar

PSM Makassar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
PSM Makassar
Logo PSM
Nama lengkap Persatuan Sepakbola Makassar
Julukan Juku Eja
Pasukan Ramang
(Ayam Jantan dari Timur)
Didirikan 2 November 1915
Stadion Andi Mattalatta,
Makassar, Indonesia
(Kapasitas: 30.000)
Ketua Umum Bendera Indonesia Ilham Arief Sirajuddin
Sekretaris Bendera Indonesia M. Ishlah Idrus
Bendahara Bendera Indonesia Suhardi Hamid
Manajer Bendera Indonesia Hendra Sirajuddin
Pelatih Bendera Belanda Robert Albert
Asisten Pelatih Bendera Indonesia Ali Baba
Bendera Indonesia Ansar Abdullah
Bendera Indonesia Tony Ho
Dokter Tim Bendera Indonesia dr. Arwin Amiruddin
Liga Liga Primer Indonesia
2011 Akan berlangsung

Kostum kandang
Kostum tandang
Soccerball current event.svg Musim ini
Persatuan Sepak bola Makassar (disingkat PSM Makassar) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. PSM Makassar saat ini bermain di Liga Primer Indonesia, setelah mengundurkan diri dari Liga Super Indonesia pada Desember 2010. PSM Makassar merupakan salah satu tim terkuat di Indonesia dan telah mewakili Indonesia dalam Liga Champions Asia dua kali. PSM Makasar merupakan tim dengan catatan prestasi paling stabil di pentas Liga Indonesia, dengan sekali menjadi juara, empat kali runner up, dan hanya sekali gagal masuk putaran final.

Daftar isi

[tampilkan]

[sunting] Sejarah

[sunting] Pra kemerdekaan

Kisah sejarah PSM Makasar dimulai pada tanggal 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepak bola bernama Makassar Voetbal Bond (MVB) yang di kemudian hari tercatat sebagai embrio Persatuan Sepak bola Makassar (PSM). Dalam perjalanan prestasinya, MVB menampilkan orang-orang bumi putera di jajaran elite persepak bolaan Hindia Belanda seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal sekaligus promotor yang disegani kalangan Belanda. Pada masa itu, sekitar tahun 1926-1940, MVB sudah melakukan pertadningan dengan beberapa kesebelasan dari dalam negeri dan luar negeri, di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia.
Pada usianya ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap. Pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa, dan sebagian dikirim ke Burman (kini Myanmar). MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepak bola di Indonesia. Di Makassar, ketika itu segala yang berbau Belanda mutlak dilenyapkan, sebaliknya untuk mencari dukungan penduduk, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. Dan MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepak bola Makassar (PSM).

[sunting] Pasca kemerdekaan

Saat Indonesia terlepas dari penjajahan, Persatuan Sepak bola Makassar (PSM) mengadakan reorganisasi dan reformasi di bawah pimpinan Achmad Saggaf yang terpilih menjadi sebagai Ketua PSM. Meskipun sederhana, roda kompetisi PSM mulai bergulir dengan baik dan teratur. Udara kemerdekaan ikut memberi nafas baru bagi PSM. Tahun 1950, PSM mulai mengadakan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan. Dan yang paling fenonemal adalah Ramang. Bahkan, kehebatan Ramang yang menjadi ikon PSM hingga kini masih jadi legenda dan tercatat indah dalam sejarah persepakbolaan nasional. Roh dan semangat Ramang pula yang tetap ada dan hidup di tubuh PSM dan membuat kesebelasan ini sempat dijuluki Pasukan Ramang.
PSM pertama kali menjadi juara perserikatan tahun 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan pada partai final yang digelar di Medan. Sejak itu PSM yang dijuluki menjadi kekuatan baru sepak bola Indonesia. PSM menjelma menjadi tim elite. Total lima kali gelar juara perserikatan diraih tim yang lebih sering disebut sebagai Juku Eja atau Ikan Merah, julukan yang diberikan berdasar pada warna kostum yang mereka kenakan. PSM meraih juara perserikatan pada tahun 1959, 1965, 1966, dan 1992.

[sunting] Liga Indonesia

Ketika tim-tim perserikatan digabung dengan tim-tim galatama menjadi Liga Indonesia sejak tahun 1994, PSM selalu masuk jajaran papan atas hingga sekarang. Setiap musim, PSM selalu diperhitungkan dan menjadi salah satu tim dengan prestasi paling stabil di Liga Indonesia. Meski demikian, baru sekali klub ini menjadi juara yakni pada Liga Indonesia tahun 2000, dan selebihnya empat kali menjadi tim peringkat dua pada Liga Indonesia 1995/1996, 2001, 2003, dan 2004.
Saat juara Liga Indonesia PSM mencatat prestasi mengesankan dengan hanya menderita 2 kali kekalahan dari total 31 pertandingan. Saat itu PSM mengumpulkan pilar-pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santotal tosa, Miro Baldo Bento, Kurniawan yang dikombinasikan dengan pemain asli Makasar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono. PSM merajai pentas Liga Indonesia dengan menjuarai Wilayah Timur, dan di babak 8 besar menjuarai Grup Timur. Di semifinal, PSM mematahkan perlawanan Persija Jakarta, sebelum mengatasi perlawanan gigih Pupuk Kaltim di final yang berkesudahan 3-2.
Salah satu yang menjadi ciri PSM hingga selalu menjadi tim papan atas adalah permainan keras dan cepat yang diperagakan pemainnya, dan dipadu dengan teknik tinggi. Tak hanya itu, pemain PSM juga terkenal tangguh dan tidak cengeng dalam kondisi lapangan apa pun. PSM juga didukung oleh regenerasi yang kontinyu dan melahirkan pemain-pemain andalan di tim nasional. Tak hanya itu, kiprah para pemain di lapangan juga didukung oleh deretan pengusaha asal Sulawesi Selatan yang bergantian mengurusi managemen PSM.
PSM Makassar yang juga dijuluki Ayam Jantan Dari Timur memiliki sekitar 24 kelompok suporter, diantaranya adalah The Macz Man, Mappanyuki, Ikatan Suporter Makasar (ISM), Suporter Hasanuddin, Suporter Dealos, Suporter Reformasi, Komando, Suporter Bias, Suporter Kubis, Karebosi, Gunung Lokong, Suporter PKC (Pannampu, Kalumpang, dan Cumi-cumi, Red Gank (Pattene),KVS,Zaiger,Antang Communitty.

[sunting] Liga Primer Indonesia

Pada Desember 2010, PSM Makassar memutuskan untuk mengundurkan diri dari Liga Indonesia. PSM kemudian memutuskan untuk bergabung ke Liga Primer Indonesia dengan melakukan merger dengan Makassar City FC yang sudah lebih dulu menjadi anggota LPI. Nama yang kemudian dipergunakan adalah PS Makassar (tetap disebut sebagai PSM Makassar dalam berbagai pemberitaan).[1]

[sunting] Prestasi

[sunting] Perserikatan

[sunting] Liga Indonesia

[sunting] Liga Champions Asia

  • 2001 - Perempat final (masih bernama Piala Champions Asia)
  • 2004 - Babak pertama
  • 2005 - Semi Final (melawan tim dari Qatar)

[sunting] Skuat 2008/2009

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama
1 Bendera Indonesia GK Syamsidar
30 Bendera Indonesia GK M.Rahman
12 Bendera Indonesia GK Frenky Irawan
4 Bendera Togo DF Oudja Lantame Sakibou
29 Bendera Indonesia DF Handi Hamzah
26 Bendera Indonesia DF Djayusman Triasdi
19 Bendera Indonesia DF Iqbal Samad
3 Bendera Indonesia DF Adnan Buyung
14 Bendera Indonesia DF Faturrahman
17 Bendera Indonesia DF Rahmat Latief
8 Bendera Indonesia MF Syamsul Bahri Chaeruddin
5 Bendera Togo MF Ali Khaddafi

No.
Pos. Nama
25 Bendera Indonesia MF Diva Tarkas
23 Bendera Indonesia MF Yus Arfandy
7 Bendera Argentina MF Claudio Damien Pronetto
75 Bendera Indonesia MF Sardianata
22 Bendera Indonesia MF Irsyad Aras
33 Bendera Indonesia MF Aditya Putra Dewa
9 Bendera Paraguay FW Aldo Baretto Miranda
18 Bendera Indonesia FW Ahmad Amiruddin
10 Bendera Chili FW Julio Lopez
30 Bendera Indonesia FW Sigit Syahrial
12 Bendera Indonesia FW Marwansyah Agung
15 Bendera Chili FW Alfredo Figueroa

[sunting] Skuat 2010/11

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama
23 Bendera Indonesia GK Fachrul Nurdin
24 Bendera Indonesia GK Deny Marsel
58 Bendera Indonesia GK Herman
2 Bendera Indonesia DF Hendra Wijaya
3 Bendera Indonesia DF Fadli Hariri
5 Bendera Australia DF Goran Subara
14 Bendera Indonesia DF Fathul Rahman
17 Bendera Indonesia DF Adryan Syamsul
21 Bendera Indonesia DF Supriyono
22 Bendera Indonesia DF Fandy Edy
26 Bendera Indonesia DF Djayusman Triasdi Kapten
31 Bendera Indonesia DF Suwandi Sofyan
4 Bendera Indonesia MF Hendra Ridwan

No.
Pos. Nama
6 Bendera Indonesia MF Risnandar Amri
8 Bendera Kamerun MF Jules Basile Onambele
15 Bendera Indonesia MF Aditya Putra Dewa
19 Bendera Indonesia MF Korinus Finkreuw
20 Bendera Australia MF Mitrovic Srecko
25 Bendera Indonesia MF Diva Tarkas
9 Bendera Indonesia FW Rahmat
10 Bendera Arab Saudi FW Warwan Mustafa Sayedeh
11 Bendera Indonesia FW Satrio Syam
12 Bendera Indonesia FW M.Fadly
16 Bendera Nigeria FW Anoure Obiora Richad
18 Bendera Indonesia FW Jeky Pasarela
78 Bendera Indonesia FW Andi Oddang

[sunting] Pemain terkenal

[sunting] 1950-1960an

[sunting] 1960-2000

  • Abdi Tunggal
  • Ronny Pattinasarani
  • Suta Wijaya
  • Syamsuddin Umar
  • Yopie Lumendong
  • Jhony Kambang
  • Iriantosyah Kasim
  • Yoseph Wijaya
  • Tony Ho
  • Karman Kamaluddin
  • Kamaluddin Jamal
  • Ansar Abdullah
  • Hafidh Ali
  • Alan Haviluddin
  • Assagaf Razak
  • Ansar Razak
  • Izack Fatari
  • Yeyen Tumena
  • Zulkarnaen Lubis
  • Yusuf Ekodono

[sunting] 2000-an

  1. Syamsul Chairuddin
  2. Andi Oddang
  3. Rahmat Latif
  4. Djayusman Triasdi
  5. Ponaryo Astaman
  6. Jet Donald
  7. Charis Yulianto
  8. Ortizan Salosa
  9. Kurniawan Dwi Yulianto
  10. Miro Baldo Bento
  11. Christian Gonzales
  12. Aji Santoso
  13. Jackson F.Tiago
  14. Carlos De Melo
  15. Hamka Hamzah
  16. Joko Susilo
  17. Jack Komboy
  18. Bima Sakti

[sunting] Pelatih terkenal

[sunting] 1950-1960an

[sunting] 1960-2000an

  • M.Basri
  • Syamsuddin Umar
  • Henk Wulems
  • Tumpak Sihite

[sunting] Referensi

[sunting] Pranala luar